Presiden Joko Widodo Mendorong Belanja Pemerintah dan BUMN yang Produktif untuk Mengatasi Tantangan Ekonomi Nasional

Presiden Joko Widodo mengingatkan akan pentingnya produktivitas dalam setiap belanja pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi nasional.

Dalam pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah, Jokowi menyoroti kesulitan dalam mengumpulkan pendapatan negara, baik melalui perpajakan maupun penerimaan negara pajak (PNBP), terutama di tengah tantangan perekonomian global yang semakin kompleks.

Presiden menyatakan bahwa perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan yang berat. Saat ini, Eropa telah terjerembab dalam resesi, bahkan ada 96 negara yang sedang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan dari International Monetary Fund (IMF).

Melalui pengingatannya ini, Presiden Jokowi menegaskan perlunya upaya kolektif dalam meningkatkan produktivitas belanja pemerintah dan BUMN. Langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan menghadapi tantangan eksternal yang tidak dapat dihindari.

Dalam konteks ini, pemerintah dan BUMN perlu mengoptimalkan penggunaan anggaran dengan fokus pada proyek-proyek yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi harus menjadi landasan dalam setiap keputusan belanja yang diambil.

Presiden Jokowi juga menekankan perlunya terus melakukan reformasi struktural dan menjaga stabilitas makroekonomi sebagai langkah-langkah strategis untuk menghadapi dinamika perekonomian global. Dalam situasi yang kompleks ini, kebijakan yang responsif dan adaptif diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Peningkatan kerja sama internasional dan diversifikasi ekonomi juga menjadi bagian penting dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional. Pemerintah akan terus berupaya memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain dan mencari peluang baru dalam sektor ekonomi yang potensial.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan, Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih tangguh dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam perjalanan menghadapi dinamika global, komitmen untuk belanja yang produktif dan berdampak positif adalah landasan untuk mencapai kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan bagi negara kita.