Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) terus memperkokoh langkah dalam memperluas potensi ekspor daerah melalui kerja sama lintas lembaga, serta bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pelaku usaha. Upaya ini dijalankan serentak oleh berbagai unit Bea Cukai di seluruh Indonesia sebagai wujud komitmen untuk memberikan dukungan strategis bagi pengembangan komoditas lokal dan perluasan akses pasar global.
Komitmen tersebut tampak dari agenda-agenda yang digelar oleh Kanwil Bea Cukai Pangkalpinang dan Kanwil Bea Cukai Aceh di wilayah kerja masing-masing. Meski pendekatannya berbeda, keduanya memiliki orientasi yang sama: memperkuat kapabilitas ekspor daerah, membuka kesempatan lebih luas bagi pelaku usaha, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan UMKM.
Di Pangkalpinang, Bea Cukai bersama jajaran Kemenkeu Satu Babel mengadakan dialog strategis dengan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur itu membahas optimalisasi beragam program Kementerian Keuangan untuk mendorong ketahanan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Kanwil DJPb Babel yang juga memimpin Kemenkeu Satu Babel memaparkan empat agenda prioritas yang dinilai mampu menggerakkan perekonomian wilayah, yaitu blue economy, green economy, Koperasi Merah Putih, serta Desa Devisa. Keempat program tersebut diyakini dapat menjadi pendorong utama bagi peningkatan investasi, aktivitas perdagangan, dan penguatan kapasitas para pelaku usaha lokal.
Pada kesempatan itu, Kepala Bea Cukai Pangkalpinang menegaskan kesiapan pihaknya dalam memfasilitasi peningkatan kegiatan ekspor dan impor. Ia juga memperkenalkan layanan inovatif berupa klinik ekspor jemput bola, yaitu fasilitas konsultasi yang diberikan langsung kepada UMKM untuk membantu mereka memahami dan memanfaatkan peluang pasar internasional. Program ini diharapkan mampu membuka jalur pemasaran yang lebih luas bagi produk unggulan daerah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi masyarakat.
Sementara itu di Aceh, penguatan ekspor dilakukan melalui edukasi dan pemberdayaan UMKM. Pada Sabtu (22/11), Kanwil Bea Cukai Aceh berpartisipasi dalam Seminar Nasional Ekspor Impor Berbasis Komoditas Lokal yang diselenggarakan oleh Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh di Balai Meuseuraya. Acara tersebut menghadirkan para pembicara dari berbagai sektor strategis, mulai dari Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, Disperindag, pakar rantai pasok halal, perwakilan saudagar luar negeri, hingga Bea Cukai.
Dalam sesi materi, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat, Muparrih, memperkenalkan portal One Stop Information (OSI) UMKM — sebuah pusat informasi terpadu yang menyediakan akses terhadap pembiayaan, aturan perdagangan, prosedur ekspor-impor, hingga panduan peningkatan daya saing UMKM. Ia menegaskan bahwa Bea Cukai berperan besar dalam memastikan kelancaran proses ekspor serta membantu pelaku usaha agar patuh terhadap ketentuan yang berlaku. Portal OSI UMKM menjadi salah satu sarana penting dalam mempersiapkan UMKM Aceh memasuki pasar global.
Seminar ini memperluas wawasan peserta mengenai peluang ekspor komoditas unggulan Aceh, seperti kopi Gayo, CPO, hingga potensi pengembangan produk turunan yang memiliki nilai tambah tinggi. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas saudagar dalam dan luar negeri, serta berbagai lembaga strategis diharapkan dapat membuka jalur ekspor baru, memperkuat daya saing UMKM, dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih inklusif bagi masyarakat Aceh.
Rangkaian kegiatan tersebut mempertegas komitmen Bea Cukai dalam menerapkan pendekatan kolaboratif untuk mempercepat pertumbuhan ekspor daerah. Dengan memperkuat kerja sama lintas sektor, Bea Cukai berharap UMKM semakin percaya diri dan mampu mengembangkan komoditas lokal hingga menembus pasar internasional.
2025-12-05 11:04:08
2025-12-01 10:47:22
2025-11-26 11:20:24
Copyright @ 2022 PT Admin Pajak Teknologi All rights reserved